Minggu, 30 Oktober 2016

Makalah BK dalam Bimbingan Sosial

Oktober 30, 2016 Posted by Admin No comments
MAKALAH BIMBINGAN SOSIAL


BAB I
PENDAHULUAN
A.          Latar Belakang
Konseling merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskan perhatiannya pada tingkah laku yang tampak. Pada hakikatnya konseling merupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar ia mampu tumbuh ke arah yang dipilihnya sendiri. Dalam pandangan kaum behaviorist (termasuk konselor behavioral) manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk, manusia bersifat mekanistik dan fasif. Banyak pendekatan dalam konseling behavioral, dari keseluruhan pendekatan yang ada semua menjurus pada pendekatan direktif dimana konselor lebih berperan aktif dalam penangan masalahnya.
Pada awal sejarah,bimbingan dimulai permulaan abad ke-20 di Amerika dengan didirikannya suatu �Vocational Burea� tahun 1980 oleh Frank parsons, yang lalu lebih terkenal dengan sebutan �The Father of Guidance�. Yang menekankan pentingnya setiap individu diberikan pertolongan agar mereka dapat mengenal atau memahami berbagai kekuatan dan kelemahan yang ada padadirinya dengan tujuan agar dapat dipergunakan secara inteligensi dalam memilih pekerjaan yang tepat bagi dirinya. Adapun awal kegiatan �bimbingan� di Negara Indonesia pada hakikatnya telah berakar dalam seluruh kehidupan dan perjuangan bangsa Indonesia.Dan sebenarnya di Indonesia yang memulai kegiatan bimbingan secara resmi adalah Pemerintah yang mengeluarkan SK agar di lingkungan sekolah ataupun Lembaga-lembaga Pemerintah diberikan Bimbingan Konseling, dalam upaya membantu peserta didik ataupun parapegawai mencapai dan memanfaatkan kualitas dalam dirinya dengan sebaik-baiknya. Setelah dirasakan manfaatnya, bimbingan inipun dapat berkembang di lingkungan masyarakat. Baik yang mengelolanya individu maupun suatu instansiswasta.
Dalam kehidupan semua orang pasti mempunyai permasalahan tidakterkecuali anak usia sekolah. Bimbingan dan Konseling pribadi-sosialmerupakan salah satu bidang bimbingan yang ada di sekolah. Yang bertujuanuntuk membantu siswa dalam mencari penyelesaian dari permasalahannya sertamengarahkannya kepenyelesaian yang lebih baik
Konseling merupakan adaptasi dari aliran psikologi yang memfokuskanperhatiannya pada tingkah laku yang tampak. Pada hakikatnya konselingmerupakan sebuah upaya pemberian bantuan dari seorang konselor kepada klien, bantuan di sini dalam pengertian sebagai upaya membantu orang lain agar iamampu tumbuh kearah yang dipilihnya sendiri. Dalam pandangan kaum behaviorist (termasuk konselor behavioral) manusia dianggap sebagai sesuatu yang dapat dirubah dan dibentuk, manusia bersifat mekanistik dan fasif. Banyakpendekatan dalam konseling behavioral, dari keseluruhan pendekatan yang adasemua menjurus pada pendekatan direktif dimana konselor lebih berperan aktifdalam penanganan masalahnya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Pengertian bimbingan sosial
2.      Aspek-aspek bimbingan sosial
3.      Tujuan bimbingan sosial
4.      Bentuk-bentuk layanan bimbingan sosial

BAB II
PEMBAHASAN
A.     Pengertian Bimbingan Sosial
Bimbingan sosialbermakna suatu bimbingan atau bantuan dalam menghadapi dan memecahkan masalah-masalah sosial seperti pergaulan, penyelesaian masalah konflik, penyesuaian diri dan sebagainya. Bimbingan sosial juga bermakna suatu bimbingan atau bantuan dari pembimbing kepada individu agar dapat mewujudkan pribadi yang mampu bersosialisasi dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya secara baik.
Menurut Djumhur dan surya bimbingan sosial merupakan bimbingan yang bertujuan untuk membantu individu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu mampu menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Relevan dengan pendapat diatas, Andi Mapiare (1994) suatu bimbingan dikatakan bimbingan sosial apabila penekanan bimbingan lebih diarahkan pada usaha-usaha mengurangi masalah-masalah sosial.
Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas. Saat ini sosial media pun sudah menjadi tren sebagai penunjang karir yang menjanjikan yang diawali dengan menjamurnya berbagai aplikasi sosial media yang dipelopori oleh situs pertemanan seperti friendster, facebooktwitter dan masih banyak lagi yang sangat membantu dalam mempromosikan jasa dan produk suatu perusahaan dan sebagai tempat yang potensial untuk mendapatkan customer baru. Orang yang menjalankan cara ini disebut social media marketer, oleh karena itu banyak perusahaan yang membuka lowongan untuk posisi sebagai social media marketing. Berpengetahuan luas. Bidang sosial media memang membutuhkan orang-orang yang kreatif tidak cuma hanya bisa berkicau di twitter dan facebook dan mendapatkan banyak teman, tapi Anda harus mempunyai keahlian tambahan seperti video editing, photoshop dan software design lainnya, karena Anda bertugas mempromosikan jasa dan produk di mana Anda bekerja.
Berdasarkan definisi-definisi bimbingan yang telah  dipaparkan, dapat disimpulkan yaitu :
1.      Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada individu secara kontinyu dan sistematis,
2.      Bertujuan untuk membantu proses pengembangan potensi diri melalui pola-pola sosial yang dilakukannya sehari-hari di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Pola-pola sosial yang dimaksudkan adalah pola-pola dimana individu tersebut dapat melakukan penyesuaian diri dengan lingkungannya.
Bagaimana cara seseorg mengatasi keadaan batinnya sendiri mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial)
Sementara bimbingan sosial merupakan upaya untuk membantu individu dalam mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur dan tanggung jawab. Bimbingan pribadi-sosial berarti upaya untuk membantu individu dalam menghadapi keadaan batinnya sendiri dan mengatasi konflik-konflik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian, perawatan jasmani, pengisian waktu luang, penyaluran nafsu seksual dan sebagainya, serta upaya membantu individu dalam membina hubungan sosial di  berbagai lingkungan (pergaulan sosial). Dalam bidang bimbingan sosial membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggunag jawab kemasyarakatan dan kenegaraan. Penyelenggaraan bimbingan dan konseling (BK) di sekolah merupakan bagian integral dari sistem pendidikan kita demi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui berbagai pelayanan bagi peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka seoptimal mungkin. Kehadiran BK di institusi pendidikan sudah memiliki landasan yuridis formal dimana pemerintah telah menyediakan payung hukum terhadap keberadaan BK di sekolah. Berikut disampaikan peraturan-peraturan yang mendasari dan terkait langsung dengan layanan BK di sekolah.
B.     Aspek-aspek Bimbingan Sosial
Selain problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga dihadapkan pada problem yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain, masalah individu ada yang bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-kadang individu mengalami kesulitan atau masalah dalam hubungannya dengan individu lain atau lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat timbul karena individu kurang mampu atau gagal berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang kurang sesuai dengan keadaan dirinya. Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya :
a)      Kesulitan dalam persahabatan
b)      Kesulitan mencari teman
c)      Merasa terasing dalam aktivitas kelompok
d)     Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok
e)      Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga
f)       Kesulitan dalam menghadapi situasi sosial yang baru.
Selain problem diatas, aspek-aspek sosial yang memerlukan layanan bimbingan sosial adalah :
a)      Kemampuan individu melakukan sosialisasi dengan lingkungannya
b)      Kemampuan individu melakukan adaptasi
c)      Kemampuan individu melakukan hubungan sosial (interaksi sosial) dengan lingkungannya baik lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
C.     Tujuan Bimbingan Sosial
Berdasarkan pengertian di atas, tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan lingkungannya. Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu indiviu dalam memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan sosialnya.
Dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial dan sebagai makhluk ciptaan Allah Swt. Dahlan (1989) menyatakan bahwa tujuan bimbingan sosial adalah agar individu mampu mengembangkan diri secara optimal sebagai makhluk sosial dan makhluk ciptaan Allah Swt.
D.    Bentuk-bentuk Layanan Bimbingan Sosial
Ada beberapa macam bentuk layanan bimbingan sosial yang bisa diberikan kepada para siswa di sekolah atau madrasah. Bentuk-bentuk layanan tersebut :
1.      Layanan informasi yang mencakup :
a)      Informasi tentang keadaan masyarakat dewasa ini, yang mencakup :
�         Informasi tentang ciri-ciri masyarakat maju atau modern
�         Makna ilmu pengetahuan
�         Pentingnya IPTEK bagi kehidupan manusia dan lain-lain
b)      Informasi tentang cara-cara bergaul
Informasi tentang cara-cara berkomunikasi penting diberikan kepada setiap individu. Sebagai makhluk sosial, individu perlu berhubungan dengan orang. Dengan perkataan lain, individu memerlukan orang lain dalam kehidupannya. Untuk dapat berhubungan dengan orang lain secara baik, individu dituntut untuk mampu beradaptasi (menyesuaikan diri) dengan lingkungannya.
2. Orientasi
Layanan orientasi untuk bidang pengembangan hubungan sosial suasana, lembaga dan objek-objek pengembangan sosial seperti berbagai suasana hubungan sosial antarindividu dalam keluarga, organisasi atau lembaga tertentu, dalam acara sosial tertentu.

BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Bimbingan sosial adalah  bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.e
B.     Saran
Adapun saran-saran dari kami
1.      Diharapkanpadateman-teman agar memberimotivasidalampenyusunanmakalahini.
2.      Saran dankritik yang membangunsangat kami harapkan agar dalampenyusunanmakalahberikutnyadapatlebihbaik.


DAFTAR PUSTAKA

Tohirin, 2009. Bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah (berbasis integrasi). Jakarta: Rajawali Pers

Makalah BK dalam Bidang Bimbingan Belajar

Oktober 30, 2016 Posted by Admin No comments

Makalah Media BK Bidang Bimbingan Belajar
A.    Pengertian Bidang Bimbingan Belajar
Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri.
B.     Pokok-pokok Bidang Bimbingan Belajar
Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif,baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar,bersikap terhadap guru dan narasumber lainnya,mengembangkan keterampilan belajar ,mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar
Pemantapan displin belajar dan berlatih,baik secara mandiri maupun berkelompok
Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah menengah umum sesuai dengan perkembangan ilmu,teknologi dan kesenian.
Pemantapan pemhaman dan pemanfaatan kondisi fisik,sosial dan budaya yang ada di sekolah,lingkungan sekitar dan masyarakat untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan serta pengembangan pribadi
Orientasi belajar di perguruan tinggi.
C.    Materi �materi dalam layanan-layanan bimbingan dan konseling belajar
1.      Layanan Orientasi
Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar,jadwal,pelajaran,guru-guru setiap mata pelajaran
Lingkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan belajar seperti ruang kelas,workshop,laboraturium,perpustakaan,ruangan  diskusi,ruang BK dan sebagainya.
Suasana belajar di sekolah pada umumnya yang perlu dikembangkan
Kegiatan belajar yang dituntut dari siswa
Adanya pelayanan bimbingan belajar bagi para siswa
2.      Layanan Informasi
Tugas-tugas perkembangan masa remaja berkenaan dengan pengembangan diri,keterampilan,ilmu pengetahuan,teknologi dan kesenian.
Perlunya pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,aktif dan terprogram,baik belajar mandiri maupun kelompok.
Cara belajar diperpustakaan,meringkas buku,membuat catatan dan mengulang pelajaran
Kemungkinan timbulnya berbagai masalah belajar dan upaya pengetasannya
Pengajaran perbaikan dan pengayaan
3.      Layanan Penempatan dan Penyaluran
Meliputi kegiatan penempatan dan penyaluran siswa pada:
Kelompok belajar berdasarkan kemampuan siswa ( misalnya kelompok cepat,sedang dan lambat)
Kelompok belajar �campuran�
Kelompok belajar tambahan yang didasarkan pada minat terhadap mata pelajaran sebagai penunjang bakat,minat dan cita-cita.
Program pengajaran perbaikan
Program pengayaan
Kelompok penelitian ilmiah remaja.
4.      Layanan Pembelajaran
Meliputi kegiatan pengembangan motivasi,sikap dan kebiasaan belajar yang baik,keterampilan belajar,program pengajaran perbaikan dan program pengayaan.
5.      Layanan konseling perorangan
Meliputi kegiatan penyelengaraan konseling perorangan yang membahas dan mengentaskan masalah-masalah belajar siswa: motivasi dan tujuan belajar dan latihan,sikap dan kebiasaan belajar,kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif,efisien dan produktif.
6.      Layanan Bimbingan Kelompok
Meliputi kegiatan penyelenggaraan bimbingan kelompok yang membahas aspek-aspek kegiatan belajar siswa yang menyangkut: motivasi dan tujuan belajar dan latiha,sikap dan kebiasaan belajar dan lain-lain.
7.      Layanan Konseling Kelompok
Meliputi kegiatan penyelenggaraan konseling kelompok yang membahas dan mengentaskan masalah belajar siswa yang menyangkut: motivasi dan tujuan dan latihan dan sikap dan kebiasaan belajar,dll.
D.    Media yang digunakan
LCD,Buku-buku,poster,Alat Tulis Menulis,laptop.gambar dalam bentuk slide dan bahan slide power point berubahan bahan materi belajar.
E.     Cara Pelaksananan
Dalam hal ini dari sekian pokok-pokok bidang bimbingan belajar ini kami mengambil pokok-pokok bimbingan belajar yaitu �Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif,baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar,bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,mengembangkan keterampilan belajar ,mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar.
Pertama-tama untuk melakukan layanan kepada konseli,seorang konselor harus melihat dulu dari berbagai aspek mengenai apa yang dialami konseli dan perlu adanya identifikasi dulu terhadap konseli baikper orang,kelas baik itu melalui konselor langsung maupun narasumber lainnya untuk mengetahui masalah yang dialami oleh konseli. Dalam hal ini bisa dilkukaan dengan mengumpulkan data konseli melalui wawancara, observasi, angket,dokumentasi dan lain-lain, setelah data mengenai masalah telah didapat selanjutnya konselor melakukan atau memberikan layanan informasi kepada konseli.
Konselor menentukan 1 ruangan kelas dimana ruangan itu nantinya sebagai tempat pemberian informasi, setelah konselor mengidentifikasi siswa yang bermasalah dengan metode yang diberikan konselor dan mendapatkan beberapa siswa yang dianggap punya masalah dibidang belajar yang mengenai pokok-pokok bimbingan belajar, selanjutnya setelah siswa telah ditentukan,siswa tersebut yang akan mengisi ruangan tersebut untuk diberikan layanan.
Siswa telah memasuki ruangan konselorpun memberikan layanan informasi dengan menggunakan media laptop, LCD dalam menyampaikan informasinya, sebelum memaparkan materi yang akan disampaikan konselor membagikan selebaran yang berisi materi cara Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan efisien serta produktif,baik dalam mencari informasi dari berbagai sumber belajar,bersikap terhadap guru dan nara sumber lainnya,mengembangkan keterampilan belajar ,mengerjakan tugas-tugas pelajaran dan menjalani program penilaian hasil belajar dan alat tulis menulis kepada konseli, selanjutnya konselor memaparkan materi itu dengan meggunakan gambar-gambar, Materi dalam bentuk slide guna untuk memperjelas materi yang telah diberikan.
F.     Evaluasi
Proses : mengenai keefektifan pemberian informasi,ketertarikan konseli,penentuan ruangan,jam pemberian layanan,dll.
Hasil :  mengenai keberhasilan pemberian informasi dan melihat perubahan yang terjadi pada konseli yang dulunya negatif sekarang postif dan jika itu tidak berhasil maka perlu adanya rancangan kegiatan yang baru.
G.    Lampiran-Lampiran Materi
Langkah-langkah belajar efektif adalah mengetahui diri sendiri kemampuan belajar anda proces yang berhasil anda gunakan, dan dibutuhkan minat, dan pengetahuan atas mata pelajaran anda inginkan
Anda mungkin belajar fisika dengan mudah tetapi tidak bisa belajar tenis, atau sebaliknya. Belajar apapun, adalah proces untuk mencapai tahap-tahap tertentu.
Empat langkah untuk belajar. Mulai dengan cetak halaman ini dan jawab pertanyan-pertanyaannya. Lalu rencanakan strategi anda dari jawaban-jawabanmu, dan dengan �Pedoman Belajar� yang lain.
Mulai dengan masa lalu
Apakah pengalaman anda tentang cara belajar? Apakah anda
What was your experience about how you learn? Did you
senang membaca? memecahkan masalah? menghafalkan? bercerita? menterjemah? berpidato?
mengetahui cara menringkas?
tanya dirimu sendiri tentang apa yang kamu pelajari?
meninjau kembali?
punya akses ke informasi dari banyak sumber?
menyukai ketenangan atau kelompok belajar?
memerlukan beberapa waktu belajar singkat atau satu yang panjang?
Apa kebiasaan belajar anda? Bagaimana tersusunnya? Yang mana terbaik? terburuk?
Bagaimana anda berkomunikasi dengan apa yang anda ketahui belajar paling baik? Melalui ujian tertulis, naskah, atau wawancara?
Teruskanke masa sekarang
Berminatkah anda?
Berapa banyak waktu saya ingin gunakan untuk belajar?
Apa yang bersaing dengan perhatian saya?
Apakah keadaannya benar untuk meraih sukses?
Apa yang bisa saya kontrol, dan apa yang di luar kontrol saya?
Bisakah saya merubah kondisi ini menjadi sukses?
Apa yang mempengaruhi pembaktian anda terhadap pelajaran ini?
Apakah saya punya rencana? Apakah rencanaku mempertimbangkan pengalaman dan gaya belajar anda?
Pertimbangkan
proses,
persoalan utama
Apa judulnya?
Apa kunci kata yang menyolok?
Apakah saya mengerti?
Apakah yang telah saya ketahui?
Apakah saya mengetahui pelajaran sejenis lainnya?
Sumber-sumber dan informasi yang mana bisa membantu saya?
Apakah saya mengandalkan satu sumber saja (contoh, buku)?
Apakah saya perlu mencari sumber-sumber yang lain?
Sewaktu saya belajar, apakah saya tanya diri sendiri jika saya mengerti?
Sebaiknya saya mempercepat atau memperlambat?
Jika saya tidak mengerti, apakah saya tanya kenapa?
Apakah saya berhenti dan meringkas?
Apakah saya berhenti dan bertanya jika ini logis?
Apakah saya berhenti dan mengevaluasi (setuju/tidak setuju)?
Apakah saya membutuhkan waktu untuk berpikir dan kembali lagi?
Apakah saya perlu mendiskusi dengan �pelajar-pelajar� lain untuk proces informasin lebih lanjut?
Apakah saya perlu mencari �para ahli�, guruku atau pustakawan atau ahliawan?
Buat
review
Apakah kerjaan saya benar?
Apakah bisa saya kerjakan lebih baik?
Apakah rencana saya serupa dengan �diri sendiri�?
Apakah saya memilih kondisi yang benar?
Apakah saya meneruskannya; apakah saya disipline pada diri sendiri?
Apakah anda sukses?
Apakah anda merayakan kesuksesan anda?

Usaha mengatasi anak yang bermasalah dalam belajar
Secara sistematis, langkah-langkah yang perlu diambil dalam usaha mengatasi anak bermasalah adalah :
1) Memanggil dan menerima anak yang bermasalah dengan penuh kasih saying
2) Dengan wawancara yang dialogis diusahakan dapat ditemukan sebab-sebab utama yang menimbulkan masalah.
3) Memahami keberadaan anak dengan sedalam-dalamnya
4) Menunjukkan cara penyelasaian masalah yang tepat untuk di renungkan oleh anak kemudian untuk dikerjakannya.
5) Menemukan segi-segi kelebihan anak agar kelebihan itu diaktualisisr guru megatasi kekurangannya
6) Menanamkan nilai-nilai spritual yang benar.

DAFTAR PUSTAKA
Prayitno.1999. Pelayanan Bimbingan dan Konseling (Sekolah Menengah Umum). Jakarta: Depatemen Pendidikan dan Kebudayaan